Tawasul

A. PENGERTIAN

Kata Tawasul berasal dari Bahasa Arab (wasala-waslan-wasilatan) yang berarti sesuatu ( sebagai wasilah atau perantara ) untuk mendekatkan diri kepada Alloh. Pengertiannya seperti yang ada dalam Al- Qur'an:

...وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَة
"Dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya " ( Q.S.al Maidah :35 )

Jadi secara istilah tawasul adalah mengerjakan sesuatu ( apa saja ) dengan maksud  mendekatkan diri kepada Alloh.

B. TATA CARA TAWASUL SESUAI SYARI’AT ISLAM
Pertama: Bertawasul dengan Dzat Allah yang Maha Suci, dengan nama-nama-Nya yang baik, dengan sifat-sifat-Nya, atau dengan perbuatan-Nya. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا  وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ  سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ٠
Hanya milik Allah asmaa-ul husna , maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu,  dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al A’raf:180).


Dan juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doa beliau, :

أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ.
“… Aku memohon dengan setiap nama-Mu, yang Engkau memberi nama diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau Engkau sembunyikan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu…” (H.R Ahmad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih, Silsilah Ash Shahihah no. 199).

Kedua: Bertawasul dengan amal shalih. Bertawasul dengan amal sholih juga diperbolehkan. Dalilnya adalah firman Allah  :

رَّبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ [٣:١٩٣]
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.“. (QS. Ali Imran:193).

Adapun dalil dari hadits yakni dalam kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua. Mereka bertawasul dengan amal shalih, maka Allah mengabulkan doa mereka sehingga mereka dapat keluar.

Ketiga: Bertawasul dengan doa rasul atau orang lain (shalih). Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :

[وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُوا أَنفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَّحِيمًا [٤:٦٤, ......
......, Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Annisa : 64)

Dan pada ayat lain :
قَالُوا يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ 
Mereka berkata: “Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)“.(QS. Yusuf:97).

Contoh lain, para sahabat bertawasul dengan do’a Rasulullah SAW saat beliau masih hidup. Wallohu a’lam.

********** 

0 komentar :

Posting Komentar

Jika anda menyukai artikel di atas silahkan share atau tinggalkan komentar. Mohon maaf, untuk menghindari spam, komentar yang menyertakan live link akan dihapus.